Sabtu, 23 Februari 2013

Ilmu Gizi Berbasis Makanan Khas Daerah Gorontalo



PENERAPAN ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN KHAS DAERAH GORONTALO PADA MATA PELAJARAN MUATAN LOKAL DI TINGKAT SD, SMP DAN SMA PROVINSI GORONTALO

I. Pendahuluan 

A. Latar Belakang Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus merupakan investasi sumber daya manusia, serta memiliki kontribusi yang besar untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia. Oleh karena itu, menjadi suatu keharusan bagi semua pihak untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan demi kesejahteraan seluruh masyarakat. Upaya pelayanan kesehatan yang dilaksanakan sekarang ini dapat mencakup 4 (empat) hal yaitu kegiatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Empat pelayanan ini dilaksanakan tidak lain untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Selanjutnya dalam mencapai keadaan kesehatan yang diharapkan, ternyata upaya preventif lebih baik daripada upaya kuratif. Upaya preventif diantaranya melalui pengaturan makanan dan berolahraga yang teratur serta menjaga kesehatan lingkungan dalam bentuk perilaku hidup bersih dan sehat. Saat ini sangat diperlukan pengaturan makanan, sehingga tidak terjadi lagi kesalahfahaman yang turun temurun karena menganggap bahwa makanan yang sehat itu adalah makanan yang harganya mahal ataupun terdiri dari bahan makanan yang mahal-mahal seperti beras yang enak, daging, ayam, sayuran yang mahal, buah-buahan yang diimport, dll. Faham ini dapat dibenahi dengan memasyarakatkan kembali makanan khas daerah pada masyarakat sebagai sebuah upaya untuk mengkonsumsi makanan yang sehat dan alami. Makanan khas daerah mempunyai cita rasa yang sangat enak sehingga perlu dilestarikan dan dikembangkan sebagai salah satu upaya pelestarian budaya Indoensia. Pelestarian makanan khas daerah membutuhkan adanya integrasi dengan penjabaran keberadaan makanan khas tersebut. Integrasi yang dimaksudkan adalah tentang ilmu yang berhubungan dengan analisis, pemanfaatannya dan proses-proses yang lainnya sehingga meyakinkan bahwa makanan khas daerah ini dapat mencegah terjadinya berbagai penyakit. Ilmu tersebut adalah ilmu gizi dan ilmu kesehatan secara umum. Sangatlah cocok dipadukan dengan ilmu gizi, sehingga dapat diistilahkan dengan ”Ilmu Gizi Berbasis Makanan Khas Daerah”. Untuk implementasinya di masyarakat tentang ”Ilmu Gizi Berbasis Makanan Khas Daerah” dapat dilakukan melalui penyuluhan dan pendidikan berjenjang yang dimasukan dalam pendidikan formal baik di tingkat PAUD, SD, SMP dan SMA. Bertitik tolak dari hal tersebut di atas, untuk melakukan peningkatan pengetahuan tentang gizi dan kesehatan serta pelestarian budaya daerah melalui kegiatan inovasi yakni Penerapan Ilmu Gizi Berbasis Makanan Khas Daerah Gorontalo pada mata pelajaran Muatan Lokal di tingkat SD, SMP dan SMA di Provinsi Gorontalo. 

B. Tujuan Pelaksanaan :
1. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang gizi dan kesehatan. 
2. Upaya memutus mata rantai permasalahan gizi dan kesehatan. 
3. Upaya pelestarian budaya daerah yaitu makanan khas Daerah Gorontalo. 

C. Sasaran yang ingin dicapai :
1. Terlaksananya penerapan ilmu gizi berbasis makanan khas daerah Gorontalo pada mata pelajaran muatan lokal di tingkat SD/MI, SLTP/MTs dan SLTA/MA Provinsi Gorontalo. 
2. Terwujudnya pelestarian budaya daerah melalui makanan khas daerah Gorontalo. 

II. Penerapan Ilmu Gizi Berbasis Makanan Khas Daerah Gorontalo 

A. Pra Kegiatan 
Ide dan upaya Penerapan Ilmu Gizi Berbasis Makanan Khas Daerah Gorontalo pada mata pelajaran Muatan Lokal di tingkat SD, SMP dan SMA di Provinsi Gorontalo telah dirancang sejak tahun 2006 oleh Seksi Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo. Adapun kegiatan-kegiatan tersebut adalah : 
Tahun 2006 
1. Pembinaan gizi pada siswa melalui cerdas cermat tingkat SD, SLTP dan SLTA se Provinsi Gorontalo, kerjasama antara Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan Provinsi Gorontalo. 
2. Penyusunan buku Menu Khas Daerah Gorontalo edisi 1, tim penyusun Arifasno Napu, Sofyan Tambipi dan Shinto Mohamad, dibantu oleh tim praktek Mutiara Mokodongan, Maya Kumalasari dan Saleh Panigoro. Buku Menu Khas Daerah Gorontalo edisi 1 berisi aneka makanan pokok, lauk pauk, sayuran, snack/selingan dan formula balita (bulan September). 
Tahun 2007 
1. Sosialisasi program gizi/ keluarga sadar gizi pada Institusi Pendidikan, diikuti oleh Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota se Provinsi Gorontalo, Bagian kurikulum perguruan tinggi (UNG dan STAIN) serta Kanwil Depag Provinsi Gorontalo. 
2. Penyusunan buku Menu Khas Daerah Gorontalo edisi 2, tim penyusun Arifasno Napu, Sofyan Tambipi dan Shinto Mohamad, dibantu oleh tim praktek Muhamad Aris, Mutiara Mokodongan, Maya Kumalasari dan Saleh Panigoro. Buku Menu Khas Daerah Gorontalo edisi 2 berisi aneka makanan pokok, lauk pauk, sayuran, snack/selingan (bulan Juni). 
3. Pembinaan gizi pada siswa melalui cerdas cermat tingkat SD, SLTP dan SLTA se Provinsi Gorontalo, kerjasama antara Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi Gorontalo. 
4. Ditandatanganinya Perjanjian kerjasama Penerapan Ilmu Gizi Berbasis Makanan Khas Daerah Gorontalo pada mata pelajaran Muatan Lokal di tingkat SD, SMP dan SMA di Provinsi Gorontalo antara Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo dan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi Gorontalo (pada acara puncak HKN 12 Nopember 2008). 
Tahun 2008 
1. Penyusunan modul Ilmu Gizi Berbasis Makanan Khas Daerah Gorontalo pada mata pelajaran Muatan Lokal di tingkat SD, SMP dan SMA di Provinsi Gorontalo (Pebruari 2008). 
2. Pertemuan pra penyusunan modul Ilmu Gizi Berbasis Makanan Khas Daerah Gorontalo pada mata pelajaran Muatan Lokal di tingkat SD, SMP dan SMA di Provinsi Gorontalo (5 Maret 2008). 
3. Pertemuan penyusunan modul Ilmu Gizi Berbasis Makanan Khas Daerah Gorontalo pada mata pelajaran Muatan Lokal di tingkat SD, SMP dan SMA di Provinsi Gorontalo. Hasil kesepakatan : penyempurnaan bahan ajar dan penetapan sekolah sebagai piloct project di Kabupaten/Kota se Provinsi Gorontalo (2 s.d 4 April 2008). 
4. Penyempurnaan bahan ajar Ilmu Gizi Berbasis Makanan Khas Daerah Gorontalo dalam rangka Penerapan mata pelajaran Muatan Lokal di tingkat SD, SMP dan SMA Provinsi Gorontaloi. Bahan ajar tersebut berisi Ilmu Gizi, Keluarga Sadar Gizi dan Makanan Khas Daerah Gorontalo, disusun oleh Arifasno Napu dan Sofyan Tambipi dibantu oleh editor Muhamad Aris dan Shinto Mohamad (Juli 2008) (buku bahan ajar dan buku menu telah mendapat hak cipta dari Kementerian Hukum dan HAM RI). 
5. Pelatihan Tenaga Edukasi dalam rangka penerapan Ilmu Gizi Berbasis Makanan Khas Daerah Gorontalo pada mata pelajaran Muatan Lokal di tingkat SD, SMP dan SMA di Provinsi Gorontalo (Juli 2008). 

B. Pelaksanaan Kegiatan 
1. Penerapan Ilmu Gizi Berbasis Makanan Khas Daerah Gorontalo pada mata pelajaran Muatan Lokal di tingkat SD, SMP dan SMA di Provinsi Gorontalo dilaksanakan pada tahun ajaran 2008-2009. 
2. Pilot project penerapan ”Ilmu Gizi Berbasis Makanan Khas Daerah Gorontalo” pada muatan lokal untuk tingkat SD (kelas 1), SMP (kelas 7) dan SMA (kelas 10) di Kabupaten/ Kota se Provinsi Gorontalo tahun ajaran 2008/2009 

III. Isi Buku


BAB I. ILMU GIZI

A. Pengertian
B. Zat-zat Gizi 

     1. Karbohidrat 
     2. Protein 
     3. Lemak 
     4. Vitamin 
     5. Mineral 
     6. Air
C. Cara Memilih dan Menyimpan Bahan Makanan, 
Makanan dan Air

     1. Beras 
     2. Singkong 
     3. Kentang 
     4. Jagung 
     5. Sayuran 
     6. Buah-buahan 
     7. Telur 
     8. Daging 

     9. Ikan 
    10. Air 
D. Memilih makanan jajanan yang baik 
     1. Kemasan makanan Jajanan 
     2. Tempat penjualan makanan 
     3. Wadah penjualan makanan jajanan 
     4. Penjual 
     5. Bahan-bahan yang digunakan 
E. Kebiasaan Makan 
    1. Tidak makan pagi 
    2. Makanan Jajanan 
    3. Pantangan 
    4. Ingin menjadi langsing 
BAB II. KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI)
A. Batasan Istilah
B. Perilaku Sadar Gizi 
   1. Memantau berat badan secara teratur  
   2. Makan beraneka ragam 
   3. Mengkonsumsi garam beryodium 
   4. Memberikan hanya ASI saja kepada bayi, sejak lahir sampai usia 6 bulan
   5. Mendapatkan dan memberikan suplemen gizi bagi anggota yang membutuhkan
C. Menilai Keluarga Sudah Sadar Gizi 
BAB III. MAKANAN KHAS DAERAH GORONTALO
A. Pendahuluan 
B. Jenis-jenis Makanan Khas Daerah Gorontalo dan Makanan Pendamping Air Susu Ibu
(MP-ASI) Lokal 
   1. Makanan Khas Daerah Gorontalo 
   2. MP-ASI lokal 
C. Cara Pembuatan Makanan Khas


III. Keberhasilan dan Penghargaan 

A. Pemerintah Pusat 
1. Tahun 2009 menjadi tuan rumah pelaksanaan Rapat Konsultasi Teknis (Rakontek) Nasional Program Perbaikan Gizi (pertama kali dilaksanakan di luar Jawa dan Kota-Kota Besar) 
2. Tahun 2009 diberikan penghargaan bagi 2 orang bupati (Gorontalo dan Boalemo) dari Menteri Kesehatan RI pada HKN ke 45. 
3. Tahun 2009 Kadikes Provinsi Gorontalo memaparkan Program Perbaikan Gizi di Papua pada acara Review Program Gizi Tingkat Nasional. 
4. Tahun 2009 Bupati Boalemo memaparkan upaya Pemda dalam Pengembangan Program Gizi Anak Sekolah Menengah di Kemenkes RI. 
5. Tahun 2010 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pohuwato dan Ketua DPRD Provinsi Gorontalo memaparkan upaya penanganan Bumil KEK/Anemia. 
6. Tahun 2011 Kadikes Provinsi Gorontalo menerima penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara dari Presiden RI. B. 
Pemerintah Daerah :
1. Tahun 2010 menerima kunjungan pembelajaran dari Pemda Provinsi Sulawesi Tengah (Dikes, Bappeda) 
2. Tahun 2010 Kadikes Provinsi Gorontalo dan Seksi Gizi Dinas Kesehatan Provnsi Gorontalo memaparkan kebijakan penanggulangan gizi buruk melalui TFC dan Penerapan Ilmu Gizi Berbasis Makanan Khas Daerah Gorontalo di Palu Provinsi Sulawesi Tengah. 
3. Tahun 2011 menerima kunjungan pembelajaran dari Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur (Dikes, Bappeda dan Diknas). 
4. Tahun 2011 menerima kunjungan pembelajaran dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Timur (Dikes dan Bappeda). 
5. Tahun 2012 menerima kunjungan pembelajaran dari Pemda Kabupaten Siak Provinsi Riau (Sekda, Ketua DPRD, Dikes, Bappeda).